Wisata Kura-kura Belawa atau Cikuya merupakan tempat wisata yang berada di Lemahabang kabupaten Cirebon, tempat wisata yang memiiki luas 2000mitu di dalamnya terdapat Kura-kura yang hanya ada di desa Belawa dan tidak ada di daerah lainnya, karena Kura-kura yang memiliki nama latin Torotise Ortelia Norneensih itu merupakan hewan edemik asli dari Cirebon. Kura-kura Belawa sedikit berbeda dengan kura-kura yang lainnya karena Kura-kura Belawa memiliki warna yang didominasi oleh warna hitam dan tempurung Kura-kura Belawa cenderung lembek tidak keras dan tempurungnya berbentuk datar tidak seperti kura-kura yang lainnya yang memiliki tempurung berbentuk bulat menyerupai kubah.

Karena Kura-kura tersebut hanya ada di desa Belawa, sehingga membuat masyarakat berfikir bahwa Kura-kura Belawa itu merupakan hewan yang sakral dan memiliki mitos. Bukan hanya Kura-kuranya saja yang dianggap sacral oleh masyarakat sekitar akan tetapi di tempat wisata tersebut juga ada sumur dan batu yang di anggap sakral oleh masyarakat sekitar, yaitu Sumur Pamuyuran dan Batu Pasujudan.

Dikatan bahwa mitos itu berkaitan dengan cerita asal-usul dari munculnya Kura-kura Belawa itu sendiri. Menurut dejarah pada masa dahulu ada seorang pemuda yang bernama Jaka Saliwah, pemuda tersebut bertapa di samping Batu Pasujudan dan Sumur Pamuruyan dan dari situlah awal mulanya muncul kura-kura dan akhirnya dikeramatkan oleh masyarakat sekitar.

Karena Kura-kura Belawa dianggap sakral oleh masyarakat sekitar yang kemudian berdampak positif pada kelestarian hewan tersebut, dengan adanya mitos tersebut Kura-kura Belawa tidak diperjual belikan oleh masyarakat sekitar, sehingga sampai saat ini kura-kura yang ada di tempat wisata Kura-kura Belawa berjumlah kurang lebih 400 ekor yang sekarang masih bertahan hidup baik itu yang besar maupun yang masih kecil.





Sumur pamuruyan yang dianggap sakral oleh masyarakat sekitar itu mempunyai filosofi dan harfiah bahwa sumur tersebut memiliki air yang sangat jernih dan dapat memantulkan bayangan apa saja yang ada di atasnya, sehingga bisa untuk bercermin di atasnya. Dan selain itu juga bisa di artikan untuk tempat yang dapat mencerminkan pripadi diri seseorang atas apa yang telah dibuatnya selama hidup di dunia ini, sehingga kita bisa melihat gambaran apa saja yang telah kita lakukan baik itu yang bagus maupun yang buruk, maka dari itu sejak kedatangan ajaran agama Islam di desa tersebut sekarang Sumur Pamuruyan digunakan sebagai termpat untuk bersuci. Dan menurut mitos yang tersebar di masyarakat bahwa apabila ada sesorang yang berwudhu di sumur itu maka akan terpancar dengan jelas kebaikan semasa hidupnya dari wajahnya dan bagian tubuh lainnya yang terkena air dari Sumur Pamuruyan tersebut.



Dan yang selanjutnya adalah sebuah batu datar yang bernama Batu Pasujudan yang dianggapa sakral oleh masyarakat sekitar dan memiliki mitos yang beredar di masyarakat sekitar, mitosnya adalah batu Pasujudan tidak boleh diinjak oleh siapapun dan apabila ada yang melanggar baik itu secara sengaja atau tidak sengaja maka orang tersebut akan tertimpa nasib sial dan hal-hal yang buruk akan menimpa orang tersebut. Untuk menghindari ritual mistis yang dilakukan di batu Pasujudan kepala desa pada zaman itu menguburnya, akan tetapi pada saat berganti kepala desa yang baru, batu tersebut diambil dan di taruh di tempat Wisata Kura-kura Belawa atau cikuya sehingga dapat dilihat dan dijadikan peajaran utuk masyarakat yang berkunjung ke tepat wisata tersebut, sekaligus sebagai salah satu situs bersejarah yang ada di desa Belawa.

Walaupun dengan beredarnya mitos di kalangan masyarakat banyak tidak membuat masyarakat merasa takut untuk mengunjungi tempat wisata Kura-kura Belawa itu, justru semakin membuat masyarakat Cirebon dan sekitarnya merasa tertarik dan penasaran untuk berkunjung ke tempat wisata Kura-kura Belawa.

        Untuk berkunjung ke tempat wisata Kura-kura Belawa kalian cukup membeli tiket dengan harga Rp. 3000,- saja, walaupun tempatnya yang terbilang cukup jauh dari pusat kota, kalian bisa menggunakan transportasi umum jurusan Sindang laut dari Terminal Harjamukti dan kemudian turun di pasar Cipejeuh dan dari ditu kalian bisa naik ojrk yang ada di sana atau bisa memesan Ojek Online jika tidak ada ojek kovensional disana.

0 Komentar