Batu pasujudan dahulunya adalah tempat syekh datuk putih dan santri – santrinya untuk membaca al – quran, pada saat itu syekh datuk putih memerintahkan jaka saliwah untuk membaca al – quran di batu tersebut dan bersujud berserah diri kepada allah swt untuk diberikan mukjizat dan kesembuhan dirinya, supaya wajah yang buruk rupa itu bisa sembuh. Jaka saliwah terus - menerus memohon dan bersujud di atas batu tersebut setelah beberapa hari jaka saliwah memohon dan bersujud di atas batu tersebut akan tetapi ia tidak kunjung sembuh – sembuh, akhirnya jaka saliwah merasa kesal dan langsung merobek – robek lembaran – lembaran al – quran yang di bawanya dan membuang robekan itu ke sumur yang jernih ( sumur pamuruyan ), jaka saliwah terus memohon sambil menangkupkan kedua telapak tangannya ke wajahnya, setelah itu jaka saliwah melihat ke dalam sumur dan jaka saliwah merasa heran karena robekan yang ia tadi buang di sumur tersebut menghilang dan malahan melihat kura – kura yang berwarna putih dan jaka saliwah terkejut melihat pantulan wajahnya yang sudah tidak berwarna putih sebelah dan berwarna hitam sebelah di air sumur yang jernih itu, jaka saliwah menganggap bahwa kura – kura putih itu sebagai titisan dari allah swt yang kemudian sampai saat ini kura – kura yang ada di belawa di anggap keramat dan mistis.

0 Komentar